Ring ring
17 Juni 2016

Membiasakan Suatu Kebaikan

Ditulis oleh Sidiq, D. A. - 0 Komentar

Mblogizer - Dalam melakukan kebaikan, seseorang tidak bisa memaksakan kehendaknya, baik itu kebaikan kepada orang lain bahkan kebaikan kepada dirinya sendiri. Karena seringkali kebaikan bisa diraih lewat pembiasaan. Sehingga tidak mungkin dalam sekejap mata seseorang mampu meraih kebaikan tersebut.

Sebagai contoh, seseorang ingin bisa membaca Al-Quran dengan baik. Mana kala ia berkumpul dengan orang-orang yang sudah terbiasa membaca Al-Quran maka manusiawi jika ada rasa ingin bisa seperti mereka, bahkan lebih baik. Dan ini tidak mengapa, sebab berlomba-lombalah dalam kebaikan adalah sesuatu yang diperintahkan. Dengan catatan keinginannya bukan untuk suatu tujuan yang tidak dibenarkan.

Dalam hal ini ia tidak bisa dalam sekejap itu mampu untuk membaca Al-Quran dengan fasih. Di sini perlu memuhasabah diri, seberapa keraskah usaha kita dalam mencapai keinginan kita untuk fasih dalam membacanya? Jangan-jangan ingin bisa lancar membaca Al-Quran tetapi tidak pernah sama sekali membacanya saat di rumah, jarang meroja'ah hafalan surah-surah, dan jarang menggunakannya dalam shalat. Ini tentulah tidak mungkin.

Oleh sebab itu, suatu kebaikan mestilah dijadikan sebagai kebiasaan terlebih dahulu. Ketika sudah biasa maka akan menjadi adat, di mana sudah menjadi keikhlasan yang sulit untuk ditinggalkan.

Maka perlu kemantapan hati untuk mempelajarinya dengan teratur. Selain itu dibutuhkan hati yang penuh dengan kesabaran karena memang untuk mencapai kebaikan itu membutuhkan waktu. Plus percaya diri bahwa kita akan mampu melakukannya.